Dilaporkan Rafsanzani Simanjorang di TANGERANG – tiga bulan terakhir pertandingan tak pelak membuat bingung para pemain sepak bola Indonesia. Pertandingan belum diputuskan oleh liga.
Selain itu, karena penundaan permainan, pendapatan pemain harus dikurangi.
Tentu saja, pemain akan merasa cemas dan tertekan untuk menghasilkan uang dengan sepakbola sebagai pekerjaan utama mereka.
Tentunya, selalu berpikiran positif, pemain akan disibukkan dengan aktivitas kandangnya.
Contohnya, Redi Rusmawan, gelandang asal Persita, mengaku selalu berlatih agar tidak merasakan tekanan akibat penundaan pertandingan. Secara otomatis, pikiran akan menjadi lebih aktif. Katanya.
Selain rutin berolahraga, pemain kelahiran Bogor 4 Desember 1996 ini juga menikmati waktu luangnya. Gnya, sesuai kesukaannya sendiri, selain membantu orang tuanya.
Soal ekonomi Dampaknya, pemuda berusia 23 tahun itu berterima kasih karena tetap menabung, selain aktif membantu usaha orang tuanya. Ia menyimpulkan: “Sampai saat ini selalu aman. Karena membantu orang tua juga bisnis sendal. “
Leave a Reply