Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Kekacauan informasi belakangan ini sering menunjukkan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh Presiden kepada publik selama pandemi covid-19 tidak memenuhi tujuan yang ditantang oleh hasil kinerja yang diperoleh melalui Kementerian Logistik (Bulog) melalui Kementerian. — Seperti yang kita semua tahu, epidemi Covid-19 sejak Februari jelas berdampak besar pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Presiden memberikan bantuan saluran dalam bentuk 25 kilogram per kilogram beras.
Biro Logistik Nasional mendistribusikan bantuan yang diberikan oleh Presiden dalam bentuk 25 kg beras dalam dua tahap. Bacaan: Dimulai pada hari Sabtu, 20 Juni, TMI kembali terbuka untuk umum
Membaca: Presiden Jokovi menggambarkan pertumbuhan ekonomi saat ini lebih kuat daripada krisis 1998.
Tahap pertama adalah dari 5 hingga 22 Mei 2020, dengan tidak kurang dari 1.457.612 bal dan total 36.440 ton beras.
Fase kedua akan berlangsung dari 1 hingga 15 Juni 2020.
Jumlah paket perangkat lunak yang didistribusikan pada fase kedua mencapai 1.861. 856 bal biji-bijian, dengan jumlah total 46.546 ton beras-pada fase kedua, jumlah penerima beras yang dibantu oleh Presiden memang meningkat. -Dibandingkan fase pertama, 1.457.612 paket perangkat lunak didistribusikan kepada publik. Tahap kedua adalah 1 861856. Paket ini karena data terbaru yang disediakan oleh Kementerian Sosial – dengan asumsi bahwa epidemi Covid-19 memiliki dampak besar pada masyarakat.
Leave a Reply